Macam-Macam Majas atau Gaya Bahasa dan Contohnya Lengkap

Macam-Macam Majas atau Gaya Bahasa dan Contohnya Lengkap - Sudah lama sekali sepertinya blog Simastah ini tidak diupdate. Sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena banyaknya kesibukan yang ada dan kerjaan yang banyak adalah dua hal utama yang menyebabkan saya tidak mempunyai waktu untuk melakukan update pada blog Simastah ini. Namun, sepertinya untuk beberapa waktu kedepan saya sudah bisa menulis lagi. Dan pada artikel kali ini, kita akan mempelajari seputar majas dan macam-macam serta contohnya satu per satu, dimana majas termasuk kedalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang pidato dan beberapa teks seperti teks eksposisi. Maka sekarang kita akan mempelajari materi majas yang akan kamu temui di kelas XI.

Alasan saya ingin membahas majas pada artikel kali ini karena memang menarik sekali untuk dipelajari, ditambah kelas saya mendapatkan tugas untuk mencari dan mempelajari macam-macam majas, jadi saya bahas saja di blog Simastah ini.

Biasanya, majas sering digunakan pada cerpen atau cerita pendek. Walaupun ada beberapa teks atau cerita lain yang sering menggunakan majas juga.

Seperti pada materi-materi sebelumnya, saya akan membahas majas secara tuntas dan lengkap mulai dari pengertian, macam atau jenis-jenisnya hingga contohnya.

Macam-Macam Majas atau Gaya Bahasa dan Contohnya Lengkap

Pengertian Majas

Mari kita mulai dari pengertian majas terlebih dahulu. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan majas? Sebenarnya kata majas sudah pernah kamu temukan ketika kamu mempelajari materi puisi pada saat kamu berada di Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama.

Namun, pada saat itu pengertian majas sendiri masih belum dijelaskan secara lengkap dan sederhana, lalu sebenarnya apa pengertian dari majas?

Jika mengutip dari Wikibooks maka berikut dibawah ini pengertian dari majas.

Majas ialah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipergunakan dalam suatu karya sastra dengan tujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran penulis.

Jika secara sederhananya, maka majas bisa diartikan sebagai sebuah gaya bahasa dimana gaya bahasa ini memiliki arti kiasan atau konotasi sehingga menimbulkan arti yang tersirat dan bisa mewakili emosi atau perasaan.

Dengan adanya majas ini, maka pembaca akan dibawa ke dalam dunia yang lebih imajinatif lagi oleh sang penulis. Dan dengan begitu, maka cerpen yang sedang dibaca juga bisa menjadi lebih hidup lagi.

Bagaimana? Apakah kamu sudah cukup paham tentang pengertian majas ini? Saya rasa penjelasan diatas cukup singkat dan bisa dengan mudah kamu pahami.

Macam-Macam Majas

Jika kamu sudah paham pengertian dari majas, maka kamu perlu mengetahui dan mempelajari macma-macam jenis majas yang ada agar pemahaman kamu bisa lebih luas lagi dan kamu benar-benar menguasai materi tentang majas ini.

Secara umum, pada Bahasa Indonesia majas dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasan. Ke empat kelompok majas tersebut memiliki makna dan contoh yang berbeda-beda.

Berikut dibawah ini penjelasan lengkap tentang majas perbandingan, pertentangan, sindiran dan penegasan beserta contohnya.

Majas Perbandingan

Yang pertama adalah kelompok majas perbandingan. Seperti namanya, majas perbandingan merupakan gaya bahasa yang akan digunakan untuk membandingakn atau menyandingkan sebuah objek yang satu dengan yang lainnya baik melalui proses persamaan, penambahan maupun pergantian.

Kesan dan pengaruh perbandingan yang ditimbulkan oleh majas perbandingan akan mempengaruhi minat pembaca.

Dan berikut dibawah ini beberapa macam-macam dan contoh majas perbandingan.

1. Majas Personifikasi

Majas perbandingan yang pertama adalah majas personifikasi. Majas personifikasi merupakan majas yang membuat sebuah benda mati seolah-olah hidup dan memiliki sifat layaknya makhluk hidup. Fungsi dari majas personifikasi adalah membuat benda mati bisa melakukan sesuatu yang dilakukan oleh makhluk hidup seperti manusia.

Berikut dibawah ini contoh-contoh majas personifikasi.
  • Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera bermain di pantai.Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur
  • Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
  • Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
  • Panas matahari mulai membakar kulit penonton
  • Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami
  • Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
  • Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku
  • Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan
  • Nyanyian handphone mengagetkanku
  • Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah lama lewat.
  • Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku
  • Terlihat di langit biru layangan terbang bebas
  • Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
  • Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi


2. Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang membandikan dua hal yang berbeda secara analogis. Penjelasan lengkapnya, majas metafora yang dibuat dengan frasa yang jika dilihat secara implisit tidak memiliki arti tetapi jika dilihat secara ekspilisit maka akan mempunyai maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingannya.

Dan penjelasan singkatnya, majas metafora adalah majas yang membentuk sebuah kalimat kiasan untuk mengungkapkan sesuatu. 

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas metafora.
  • Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.Perasaanku sejernih embun pagi
  • Dia adalah lelaki terkutuk
  • Di desa ini bersih dari sampah masyarakat
  • Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya malam ini
  • Doni sedang melihat video Raja hutan bertarung melawan ular besar
  • Biasanya akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi
  • Di hari yang sama, dua tahun lalu pasar klewer dilalap habis si raja merah.
  • Sejak kelas satu dia menjadi bintang kelas yang tak terkalahkan
  • Dia menjadi anak emas di kelas kami
  • Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat
  • Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang tertangkap
  • Buah hati kami lahir 2 minggu lalu.
  • Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu
  • Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai
  • Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan apalagi mengkonsumsinya

3. Majas Asosiasi

Majas asosiasi adalah majas yang membandingakan dua hal yang berbeda, namun seolah-olah dibuat seperti sebuah persamaan. Majas ini bisa mudah kamu temui baik dari obrolan sehari-hari maupun pada tulisan.

Biasanya, majas asosiasi sering menggunakan kata hubung seperti : ibarat, bagai, laksana, seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Selain itu, majas asosiasi juga kerap disebut sebagai majas perumpamaan.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas asosiasi.
  • Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki wajah yang sangat mirip.
  • Semangatnya begitu keras bagaikan batu
  • Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
  • Senyumnya manis bagai gula jawa
  • Matamu bagai bintang kejora
  • Otaknya encer seperti air
  • Biacaranya seperti tong kosong
  • Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
  • Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
  • Keras suaranya seperti glegar petir
  • Kemana mana berdua seperti perangko
  • Kecepatan menghitung seperti kalkulator
  • Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
  • Rambutnya bak mayang yang terurai

4. Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebih kan sesuatu atau suatu hal. Bahkan, hampir tidak masuk akal. Majas hiperbola juga seperti majas asosiasi yang sering ditemui di sebuah tulisan seperti cerpen atau teks lainnya.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas hiperbola.
  • Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.
  • Aku bekerja membanting tulang siang dan malam demi engkau dan si buah hati.
  • Malaikat sekalipun akan terhipnotis bila mendengar suara nyanyianmu.
  • Remuk redam hatiku setelah melihat kau bersamanya.
  • Gendang telingaku pecah setelah mendengar kau bernyanyi.
  • Hanya kau yang bisa mengerti aku, dari ujung kaki hingga ujung rambut.
  • Ia sudah  menyelami dalamnya lautan untuk menemukan ayahnya yang hilang, tapi hingga kini usahanya masih belum berhasil.
  • Tangisan gadis kecil itu telah membanjiri lantai.
  • Ia tetap terus berlari mengejar mimpinya meski banyak orang yang mencemooh.
  • Film dan kebudayaan Hollywood sudah berhasil meracuni pikirannya.
  • Anak kecil itu meraung-raung kesakitan setelah jatuh dari motor.

5. Majas Eufemisme

Majas eufemisme adalah majas yang menggantikan kata-kata yang kurang baik atau kurang sopan dengan padanan kata yang lebih baik dan lebih sopan lagi.

Dibawah ini beberapa contoh-contoh majas eufemisme.
  • Pramuwisma bukan pekerjaan hina. (pembantu rumah tangga)
  • Orang itu telah berubah akal. (gila)
  • Ia telah pergi mendahului kita. (meninggal)
  • Putera Bapak memang agak ketinggalan. (kurang pintar)
  • Bolehkah saya ke belakang sebentar? (ke toilet)
  • Banyak penduduk di negara itu kekurangan makan. (kelaparan)
  • Ah, kamu memang tunarungu. (tuli)
  • Karena tidak disiplin, pegawai itu diistirahatkan. (dipecat)
  • Pejabat itu dibebastugaskan karena kesalahannya. (dipecat)
  • Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. (orang cacat)

6. Majas Metonimia

Majas metonimia adalah majas yang menggantikan sebuah kata umum dengan kata lainnya yang masih memiliki hubungan yang erat. Atau secara sederhananya, majas metonimia adalah majas yang menggantikan sebuah nama barang dengan merk yang lebih dikenal masyarakat. Untuk memahami lebih lanjut seputar majas metonimia ini, kamu bisa memperhatikan beberapa contoh-contoh majas metonimia berikut ini.
  • Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada air mineral.
  • Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat terbang)
  • Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air minum)
  • Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)

7. Majas Simile

Majas simile sekilas hampir mirip dengan majas asosiasi atau majas perumpaan. Namun, majas simile bukan membandingkan dua hal yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan dan biasanya dilengkapi dengan kata hubung, seperti : layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya.

Berikut contoh-contoh majas simile.
  • Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
  • Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran
  • Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari khayangan
  • Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
  • Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
  • Kau dan aku laksana minyak dan air. kita tak mungkin bisa bersatu
  • Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang tidak bisa dipisahkan
  • Memberi nasihat kepada anak kecil tak ubahnya seperti mengukir diatas batu, akan selalu di ingat selamanya.

8. Majas Alegori

Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan sebuah maksud tertentu secara tidak langsung atau non harfiah dengan menggunakan kata-kata kiasan (konotasi) namun yang masih saling berkaitan.

Majas alegori membandingkan sebuah hal secara tersirat dengan menggunakan hal lain layaknya majas metafora, bedanya majas alegori membandingkan secara keseluruhan.
Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas alegori.
  • Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.
  • Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
  • Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada akhirnya musnah
  • Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

9. Majas Sinekdok

Majas sinekdok ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu majas sinekdok pars pro toto dan majas sinekdok totem pro parte.

Majas sinekdok pars pro toto adalah majas yang menyebutkan atau menyatakan sebuah bagian atau unsur untuk menampilkan kesuluruhan sebuah benda. Contohnya seperti dibawah ini.
  • Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.
  • Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
  • Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.

Majas sinekdok totem pro parte adalah kebalikan dari majas sinekdok pars pro toto, yakni menampilkan sebuah keseluruhan untuk suatu bagian tertentu. Contohnya.
  • Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-turut.
  • Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
  • Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.

10. Majas Simbolik

Dan majas terakhir dalam kelompok majas perbandingan adalah majas simbolik. Dimana majas simbolik adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan suatu makhluk hidup seperti manusia dengan makhluk hidup lainnya, contohnya adalah binatang.

Namun, biasanya bahasa yang digunakan juga bahasa yang bisa dipahami dan dimengerti oleh banyak orang. Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh dari majas simbolik.
  • Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.
  • Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
  • Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
  • Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.
  • Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
  • Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan kamuflase
  • Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
  • Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik, cerdas dan sulit ditangkap.

Majas Pertentangan

Kedua, ada kelompok majas pertentangan. Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang berguna untuk menampilkan sebuah arti sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Majas ini berguna untuk kesan yang diterima oleh pembaca tentang hal yang disampaikan sang penulis.

Berikut dibawah ini beberapa majas yang termasuk kedalam kelompok majas pertentangan.

1. Majas Litotes

Majas litotes adalah kebalikan dari majas hiperbola. Jika majas hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan suatu hal, maka majas litotes adalah majas atau gaya bahasa yang merendahkan atau mengecilkan suatu hal.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas litotes.
  • Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.
  • Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?
  • Mampirlah sebentar di gubuk kami ini
  • Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar
  • Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini
  • Aku tinggal di sebuah rumah yang hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit
  • Ayahku akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk memperingati kelahiran adikku
  • Tubuh renta ini tidak pantas mendapatkan penghargaan sebagai orang terkuat.
  • Kami hidup dari usaha kecil kecilan yang dijalankan satu keluarga.
  • Aku hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
  • Jika dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya punya cinta dan kasih sayang.

2. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah majas yang menyajikan pertentangan antara situasi atau realita yang terjadi, atau fakta dengan pernyataannya. Majas paradoks biasa dijumpai dalam sebuah roman atau novel.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas paradoks.
  • Ditengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.
  • Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
  • Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
  • Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang berkepala dingin.
  • Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
  • Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang menyukainya.
  • Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya

3. Majas Antitesis

Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata yang memiliki makna atau arti yang berlawanan dan ditampilkan secara berurutan.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas antitesis.
  • Film tersebut disukai oleh tua-muda.
  • Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus
  • Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
  • Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.

4. Majas Kontradiksi Interminis

Mjas kontradiksi interminis adalah majas yang menyangkal sebuah pertanyaan yang sudah dipaparkan atau dijelaskan sebelumnya. Biasanya, majas kontradiksi interminis ini disertai dengan konjungsi seperti : kecuali atau hanya saja.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas kontradiksi interminis.
  • Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di perbatasan

Majas Sindiran

Setelah kelompok majas perbandingan dan kelompok majas pertentangan, maka ada kelompok majas sindiran. Majas sindiran adalah majas yang berfungsi untuk memberikan sindiran yang tersirat atau dalam kata-kata kiasan dan ditujukan untuk seseorang, perilaku, pembaca atau kondisi agar dapat berubah menjadi lebih baik lagi.

Majas sindiran dibagi menjadi 3 majas, berikut dibawah ini penjelasan dan contoh-contohnya.

1. Majas Ironi

Majas ironi adalah majas yang mengungkapkan suatu hal yang bertentangan dengan fakta atau kejadian yang ada. Biasanya, majas ironi mempunyai kesan memuji, padahal maknanya adalah untuk menyindir.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas ironi.
  • Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa ditiduri.
  • Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.
  • Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa membacanya kecuali dia
  • Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak tersentuh
  • Ini baru namanya siswa teladan, jarang masuk, sekalinya masuk selalu terlambat.
  • Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang mendengarnya merasa sakit hati
  • Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh rakyatmu dan menganggapmu sebagai dewa
  • Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu menghajar dirimu

2. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah majas sindiran yang bersifat implisit atau secara tidak langsung, namun tetap bertujuan untuk menyindir.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas sinisme.
  • Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu
  • Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
  • Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
  • Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat nilai sempurna dengan cara curang

3. Majas Sarkasme

Dan majas terakhir dalam kelompok majas sindiran adalah majas sarkasme. Majas ini memiliki tingkat konotasi yang paling kasar dan paling menyindir. Biasanya, majas sarkasme sering diucapkan oleh orang yang sedang mengalami emosi atau marah besar.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas sarkasme.
  • Kamu hanya sampah masyarakat tahu!
  • Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!
  • Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
  • Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!

Majas Penegasan

Dan kelompok majas yang terakhir diantara 4 kelompok majas yang ada, adalah majas penegasan. Sesuai dengan namanya, majas penegasan berguna untuk menyampaikan sebuah hal atau pendapat secara tegas dan berfungsi meningkatkan pemahaman bagi para pembaca dan agar mereka lebih setuju dengan ungkapan atau pendapat tersebut.

Majas penegasan dibagi menjadi 7 majas, berikut penjelasan dan contohnya.

1. Majas Pleonasme

Majas penegasan yang pertama adalah majas pleonasme, majas pleonasme menyampaikan sebuah hal yang memang sudah jelas, terkesan kurang efektif. Namun, tetap ditambah beberapa kata agar lebih bisa ditegaskan lagi.

Berikut dibawah ini contoh-contoh majas pleonasme.
  • Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah semringah.
  • Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke bawah)
  • Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika polisi datang (mundur ke belakang)
  • Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
  • Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
  • Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
  • Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar Klewer, Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
  • Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.

2. Majas Repetisi

Majas repetisi adalah majas yang mengulang beberapa kata dalam sebuah frasa yang berguna untuk menegaskan suatu maksud.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas repetisi.
  • Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.
  • Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang kuharap datang untuk menghiburku
  • Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
  • Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu lakukan sehari hari. Sana keluar cari angin biar sehat.
  • Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
  • Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa berperstasi

3. Majas Retorika

Majas retorika adalah majas yang menampilkan sebuah frasa atau kalimat tanya yang sudah disertai dengan jawabannya dan berguna untuk menegaskan hal tersebut. Majas ini biasanya juga sering digunakan untuk menyindir sesuatu.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas retorika.
  • Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat menjelang hari raya?
  • Sholat jum’at dilakukan hari apa?
  • Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
  • Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
  • Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah saja?
  • Benar begitu? kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu masih banyak?

4. Majas Klimaks

Majas klimaks adalah majas yang menyatakan atau mengungkapkan dua hal atau lebih secara berurutan dan bertingkat, dan semakin lama semakin meningkat.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas klimaks.
  • Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki asuransi kesehatan.
  • Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang gubernur
  • Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
  • Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
  • Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai yang harga Rp 2.500.000

5. Majas Antiklimaks

Majas antiklimaks adalah majas yang berlawanan dengan majas klimaks. Artinya, majas antiklimaks adalah majas yang menyatakan dua hal atau lebih secara berurutan dan semakin lama semakin menuru tingkatannya.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas antiklimaks.
  • Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di dusun seharusnya sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.
  • Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari
  • Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
  • Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.
  • Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk kesehatan.

6. Majas Paralelisme

Majas paralelisme biasanya terdapat dalam sebuah puisi. Majas paralelisme adalah majas yang mengulang beberapa kata yang berfungsi untuk menagaskan sebuah makna dalam frasa. Jika pengulangannya ada di awal, disebut sebagai anafora. Namun, jika kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai epifora.

Berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas paralelisme.

Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.

Sungguh aku mendengar
Sungguh aku melihat
Sungguh aku merasakan
Sungguh aku merinduimu
Sungguh aku mencintaimu

7. Majas Tautologi

Dan majas yang terakhir dalam kelompok majas penegasan adalah majas tautologi. Majas tautologi adalah majas yang menampilkan beberapa sinonim sebuah kata dalam sebuah kalimat yang bertujuan untuk menjelaskan makna dari kata yang dimaksud.

Dan berikut dibawah ini beberapa contoh-contoh majas tautologi.

  • Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga saling menyayangi.
  • Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta kita
  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
  • Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia, waktu merana, masa tertawa masa kecewa
  • Kau memang kuat. Kau memang kekar. Kau memang kuasa.
  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini


Itu lah penjelasan lengkap materi majas dari mulai pengertian singkatnya, hingga penjelasan masing-masing majas yang terdiri dari 4 kelompok majas secara garis besar disertai dengan contoh-contohnya juga.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu sudah paham dan menguasai materi majas yang ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, jangan lupa juga untuk membagikan atau share artikel ini kepada teman kamu agar mereka juga bisa belajar di blog Simastah ini.

Nantikan artikel menarik lainnya tentang Bahasa Indonesia hanya di blog Simastah. Mohon dikoreksi jika ada yang salah dan jangan lupa bagikan ke teman-teman kamu. 

Related Posts:

Disqus Comments
© 2017 Anoa™ - Template Created by goomsite - Proudly powered by Blogger